Saturday 28 November 2009

Daftar Prestasi Akademik Kancah Internasional Dari Bangsa Indonesia

" Aku Malu menjadi Bangsa Indonesia "


Nah jika Anda termasuk pengikut Taufik Ismail, saya harap Anda mempertimbangkan perkataan Anda tentang Indonesia setelah membaca prestasi akademik Indonesia yang mengagumkan. Sebelumnya, Indonesia juga memiliki sumber daya alam dan kekayaan alam yang luar biasa.


Adrienne T Sulistyo dan Vici R Tedja

Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, telah membuat Adrienne T Sulistyo dan Vici R Tedja, meraih medali perak Olimpiade Proyek Lingkungan di Azerbaijan pada 1-6 April 2008 lalu. 2 siswi kelas 3 IPA SMU Santa Laurensia, Alam Sutra, Tangerang ini berhasil menemukan solusi sederhana dan murah meriah untuk mengatasi limbah styrofoam yang tak terdaur ulang atau terurai. Tanpa teknologi yang rumit, mereka membuktikan bahwa ekstrak kulit jeruk mampu mengolah limbah berbahan styrofoam sehingga bisa diurai oleh alam.


Terrenz Kelly Tjong dan Lynn Kaat Kurniawan

Siswi kelas 2 dan 3 SMU Santa Laurensia Tangerang ini telah mengharumkan nama Indonesia sebagai pasangan ilmuwan muda di ajang The 15th International Conference of Young Scientists, di Chernivtsi, Ukraina, 18-23 April 2008 lalu. Keprihatinan pada masalah ledakan jumlah penduduk di Indonesia, mengantarkan mereka untuk merebut medali perak pada konferensi ilmuwan muda tingkat dunia itu. Keduanya berhasil membuktikan lewat serangkaian penelitian, bahwa ekstrak kulit buah manggis, berpotensi untuk menjadi alat kontrasepsi atau KB bagi pria yang efektif.


Ttrio jagoan Fisika Kevin Winata, Thomas A Nugraha Budi dan Tyas Kokasih dan Matematika Nanang Susyanto

Sementara jika fisika dan matematika adalah 2 mata pelajaran yang ditakuti oleh kebanyakan siswa sekolah, hal itu tidak berlaku bagi trio jagoan fisika dan matematika ini. Mereka yang semuanya tidak suka pelajaran menghapal ini, sukses menorehkan prestasi membanggakan di dunia fisika internasional. Mereka bertiga keluar sebagai peraih medali emas, perak dan perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional di Mongolia pada 20-28 April lalu. Sedangkan Nanang adalah jagoan matematika yang berasal dari keluarga buruh tani di kawasan Temanggung, Jawa Tengah. Nanang yang nyaris putus sekolah setamat SD itu, beberapa kali mengikuti olimpiade matematika tingkat internasional. Prestasi tertingginya antara lain finalis olimpiade matematika di Yunani pada 2004 dan peraih perunggu di olimpiade matematika Bulgaria tahun 2005. Kini lulusan MIPA UGM itu memilih mengabdi sebagai pendamping dan pembimbing tim olimpiade matematika Indonesia, sembari menunggu kerja sebagai dosen di UGM.


Zefrizal Nanda Mardani

Bagi dia tak terbayangkan bahwa akhirnya dia menyukai dan menggeluti dunia perbintangan. Anak pasangan guru di Trenggalek Jawa Timur ini, menjadi peraih penghargaan tertinggi Olimpiade Astronomi Internasional di Ukraina pada Oktober 2007 lalu. Zef yang sebenarnya mendaftar untuk olimpiade sains itu, terdampar sebagai peserta olimpiade astronomi, bidang yang sama sekali tak pernah dikenalnya sebelumnya. Namun berkat kecemerlangan otak Zef, dengan waktu pelatihan dan bimbingan yang singkat, mampu mengantarkannya sebagai peraih medali emas pada ajang itu.


Farid Firmansyah dan Masruri Rahmat

Mereka menjadi juara 1 kelompok usia 15 tahun dan juara 3 kelompok usia 11 tahun di Kejuaraan Dunia Catur Pelajar ke-3 di Yunani pada 28 April-5 Mei 2007. Farid, mengasah bakat caturnya sembari menunggui gerobak rokok bapaknya, yang mangkal di depan Sekolah Catur Utut Adianto. Sementara Masruri diajari catur oleh bapaknya yang sopir bajaj, sebagai aktivitas harian sepulang sekolah, supaya tidak melakukan kegiatan yang tipikal dilakukan oleh anak sebayanya di lingkungan permukiman kumuh sekitarnya. Dan kini, kedua pelajar SD dan SMP ini telah menjadi Master Catur Dunia!



Di tahun 2004, Septinus George Saa, siswa SMUN 3 Wamena, Jayapura, berhasil menjadi juara I lomba Internasional Eksperimen Fisika The First Step to Nobel Prize in Physics 2004. Dalam waktu yang hampir bersamaan, tim FE UI berhasil meraih Golden Prize dalam Kompetisi Bisnis Dunia Oreal E-Strat Challenge 4.

Di akhir 2004, Indonesia dibuat bangga oleh 8 dari 12 siswa SLTP yang berkiprah dalam International Junior Science Olympiade (IJSO) atau yang lebih dikenal sebagai olimpiade sains. Indonesia pun meraih medali emas. Bahkan , 5 anak Indonesia diantara mereka menempati urutan 5 besar utama.

Mereka bersaing ketat dengan 85 peserta dari 30 negara di 5 benua. Apalagi dua Negara lain seperti Korea & China dikenal sebagai gudang anak- anak jenius. Diptarama, salah satu peserta dari Indonesia meraih gelar absolute winner (nilai tertinggi dari keseluruhan tes). Begitu pula Stephanie Senna yang meraih Best Experimental Winner (nilai tertinggi di uji eksperimen). Indonesia pun tercatat saat International Young Phisicist Tournament (IYPT) di Brisbane Australia, Indonesia meraih emas dengan urutan ke-5.

Dari beberapa data tersebut, membuat kita paham bahwa kemampuan akademis, kecerdasan & daya analisis generasi muda kita sangat besar.

Prestasi yang diraih oleh putra- putri Indonesia tidak hanya pada bidang akademis, tapi juga olahraga. Pada kejuaraan renang Asia ke-7, Indonesia menjadi salah satu peserta dari 20 negara yang ikut berpartisipasi. Beberapa atlet junior menunjukkan kebolehannya, seperti Alvin Daniel Yus (Jabar), Andika Surya Adi (Jateng), Harizal (Sumbar), serta beberapa atlet putri. Namun, pada ajang ini hanya 1 orang wakil dari Indonesia yang mampu mencapai final.

Prestasi Lain yang diraih Pelajar Indonesia di tingkat Internasional :

1. Peringkat Pertama Olimpiade Fisika Internasional ke-37 Tahun 2006.
2. Meraih Gelar The Absolute Winner pada Olimpiade Fisika Internasional ke-37 atas nama Jonathan Pradana Mailoa.
3. Juara Olimpiade Biologi dan Olimpiade Kimia Tahun 2006
4. Para pelajar Indonesia berkali-kali mendapat peringkat atas dalam First Step to Nobel Prize.
5. Indonesia menempati peringkat 20 besar dalam bidang komputer dan sering membawa pulang medali perak dan perunggu.
6. Pelajar Indonesia sering menjuarai kompetisi komputer seperti di India, Las Vegas dan lainnya.
7. Juara Dunia Catur Pelajar KU-15 pada tahun 2007 di Yunani atas nama Farid Firmansyah.
8. Juara Dunia Catur Pelajar KU-9 pada tahun 2005 di Yunani atas nama Aston Taminsjah.
9. dan lain-lain.

Nah, sudah lihat kan banyaknya prestasi Indonesia (tentunya dengan jerih payah mereka dan kekuatan serta kelebihannya). Akhir kata, teruslah kembangkan potensimu, karena usaha dapat mengalahkan bakat yang luar biasa sekalipun, dengan kita berusaha, pasti ada jalan menuju kesuksesan...!!

No comments:

Post a Comment